Tentang Kami

Apa Itu KADIN?

Pembentukan organisasi KADIN Indonesia pertama kali dibentuk tanggal 24 September 1968 dan diakui pemerintah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1973.

Sesuai dengan amanat dan semangat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional pembangunan di bidang ekonomi, maka pengusaha Indonesia dengan dilandasi jiwa yang luhur, bersih, transparan, dan profesional, serta produktif dan inovatif harus membina dan mengembangkan kerja sama sinergistik yang seimbang dan selaras, baik sektoral dan lintas-sektoral, antar-skala, daerah, nasional maupun internasional, dalam rangka mewujudkan iklim usaha yang sehat dan dinamis untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya bagi dunia usaha Indonesia dalam ikut serta melaksanakan pembangunan nasional dan daerah di bidang ekonomi.

Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri menetapkan bahwa seluruh pengusaha Indonesia di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta secara bersama-sama membentuk organisasi Kamar Dagang dan Industri sebagai wadah dan wahana pembinaan, komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia, dalam rangka mewujudkan dunia usaha Indonesia yang kuat dan berdaya saing tinggi yang bertumpu pada keunggulan nyata sumber daya nasional, yang memadukan secara seimbang keterkaitan antar-potensi ekonomi nasional, yakni antar-sektor, antar-skala usaha, dan antar-daerah, dalam dimensi tertib hukum, etika bisnis, kemanusiaan, dan kelestarian lingkungan dalam suatu tatanan ekonomi pasar dalam percaturan perekonomian global dengan berbasis pada kekuatan daerah, sektor usaha, dan hubungan luar negeri.

favicon

Tentang KADIN Kota Bandung

Sejarah Singkat Awal Pembentukan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung didirikan oleh pengusaha yang ada di lingkungan asosiasi maupun perhimpunan, pada tahun 1982 diadakan pertemuan antara pengusaha Kota Bandung dengan pengurus KADIN Jawa Barat di Hotel Kumala, Jl. Asia Afrika Bandung.

Pada pertemuan tersebut, hadir sekitar 40 peserta, diantaranya Yoyo Kartoyo, Maman R.H.Wangsaatmaja, Ating Suherman (Alm), Hotman Pardede, Drs. Moezwir Moenzir, Yaya Suryana, Ir.Indrajat, Trigustoro, Anton Taswara, Dindin Khaeruddin, Drs.Beddy R.Syansi, Drs.Sidik Priadana. Sedangkan dari KADIN Jawa Barat diwakili oleh M.S. Hidayat, Ir.Muhamad, dan G.H. Erwin.

Melalui pertemuan itu diambil kesepakatan secara aklamasi untuk membentuk KADIN Daerah Kotamadya Bandung. Adapun susunan kepengurusan yang pertama, diadakan voting dari peserta yang hadir untuk memilih jabatan ketua.
 
Dalam pemilihan lewat voting ini, Yoyo Kartoyo terpilih dengan suara terbanyak, sementara Maman R.H. Wangsaatmaja di urutan kedua. Hasil ini mengukuhkan Yoyo Kartoyo sebagai Ketua dan Maman R.H. Wangsaatmaja sebagai Wakil Ketua KADIN Daerah Kotamadya Bandung.
 
Namun, KADIN Jawa Barat saat itu tidak setuju dengan hasil pertemuan tersebut karena sebelumnya telah menunjuk Rachman Oka (Alm) sebagai Komisaris KADIN Komisariat Bandung. Akhirnya melalui pertemuan dan dialog yang alot, dicapai kesepakatan susunan Kepengurusan KADIN Daerah Kotamadya Bandung yang pertama kali. Para pengurus terdiri dari Rachman Oka (Alm) selaku Ketua, Yoyo Kartoyo (Wakil Ketua I), Maman R.H. Wangsaatmaja (Wakil Ketua II).
Para ketua bidang diantaranya Yaya Suryana, Anton Taswara, Drs. Moenzwir Moenzir, Hotman Pardede, Ating Suherman (Alm), dan Dra. Koesbandiah, serta Sekretaris Eksekutif, Drs. Hidayat. Kepengurusan ini berlangsung selama periode 1983-1987.
Pada tahun 1987, Maman R.H. Wangsaatmaja terpilih sebagai Ketua KADIN Kota Bandung. Sembilan bulan kemudian terjadi pergantian pejabat ketua dari Maman R.H. Wangsaatmaja kepada Hotman Pardede (periode 1988-1991). Pasalnya, Maman R.H. Wangsaatmaja ditarik ke KADIN Jawa Barat menjadi salah satu Wakil Ketua. Lalu, pada Musda II KADIN Kota Bandung, Drs. Gandjar S. Djamhir terpilih sebagai Ketua periode 1991-1996.
 
Pada Musda III, 14 Mei 1996, terpilih Herman Muchtar sebagai Ketua KADIN Kota Bandung periode 1996-2002. Pada kepengurusan KADIN Kota Bandung periode sebelumnya, Herman Muchtar menjabat sebagai Ketua Bidang Industri Kecil dan Kerajinan. Selanjutnya April 2001, sebagai hasil dari Musyawarah Daerah KADINDA Kota Bandung ke IV, Herman Muchtar kembali dipercaya untuk memimpin KADIN Kota Bandung untuk kedua kalinya (periode 2001-2006).
 
Kemudian berdasarkan hasil Musyawarah Kota V KADIN Kota Bandung tanggal 18 April 2006, Deden Y. Hidayat terpilih sebagai Ketua KADIN Kota Bandung periode 2006-2011. Pada periode sebelumnya Deden Y. Hidayat menjabat sebagai Wakil Ketua KADIN Kota Bandung dalam Mukota V tersebut, ia merupakan satu-satunya yang mencalonkan diri sebagai Ketua. Pada Mukota VI KADIN Kota Bandung, Deden Y. Hidayat kembali dipercaya untuk memimpin KADIN Kota Bandung yang kedua kalinya.
 

Setelahnya, KADIN Kota Bandung dipimpin oleh pengusaha muda yang energik yaitu Ir. Iwa Gartiwa, MM. selama 2 periode, dari 2016-2021 dan 2021-2026.