Rapat WKU 2 dalam Rangka Silaturahmi dan Saling Mengenal antar Komtap
Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif dan Digitalisi Kadin Kota Bandung, Rully Hidayat, S.AP. mengadakan rapat dengan komite tetap-komite tetap dibawah bidangnya pada hari Senin, 11 April 2022 di Ruang Rapat Lt. 2 Graha Kadin Kota Bandung, Jalan Talaga Bodas No.. 31 Bandung.
Acara tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi dan saling mengenal antar komtap bidang WKU 2 serta menyampaikan berbagai ide dan rencara program kegiatan dari masing – masing Komtap di bidang industri kreatif dan digitalisasi.
Acara kali ini dihadiri oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, MM. Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif dan Digitalisasi, Rully Hidayat, S.AP. , Andhika Aditya Steffanus (Komtap Design Fashion, Desain Produk dan Kerajinan), Daryl Wilson (Komtap Film dan Animasi), Edy Herwansyah (Komtap Fotografi), Yohandoko Caesario (Komtap Aplikasi dan Game Developer), Ramadaniya / Ninik Daniya (Komtap Design Fashion, Desain Produk dan Kerajinan), Moch. Iwan Garkiyawan (Komtap Desain Komunikasi Visual), Popong Sopia (Komtap Seni dan Budaya), Yudhistira (Komtap Design Interior dan Arsitektur), Rangga Pratama Afandi (Komtap Startup digital dan Business Matching Startup digital), Arinaldo ((Komtap Desain Komunikasi Visual), Yucki Hasan Gojali (Komtap Musik dan Pertunjukan) dan Ridwan Kurniawan (Direktur Eksekutif Kadin Kota Bandung).
Agenda pembahasan pokoknya sendiri mengenai penyampaian rencana program dari berbagai komtap Bidang Industri Kreatif dan Digitalisasi. Pentingnya industri kreatif di Kota Bandung mempunyai Bandung Creative Hub (BCH) sendiri yang presentative. Dimana semua industri kreatif bisa dikolaborasikan disana.
Mulai dari industri kuliner, industri musik dan pertunjukan, seni budaya, design interior dan arsitektur, business matching startup Design Fashion, Desain Produk dan Kerajinan, industri Desain Komunikasi Visual, industri Film dan Animasi, industri Aplikasi dan Game Developer, dll.
Lengkap dengan event-event untuk dijadikan sebagai destinasi kreatif di Kota Bandung yang bisa menarik para wisatawan domestik maupun luar negeri dan para investor untuk berwisata ke Kota Bandung sebagai destinasi utama bagi wisatawan baik untuk tujuan rekreasi maupun tujuan bisnis, dan selalu diarahkan ke kepada wisatawan BCH tersebut sebagai tujuan destiinasi utama di Kota Bandung.
Sebagaimana yang dsampaikan oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, MM. bahwa Bandung ini adalah kota kreatif dan harus ada tempat bagi industri kreatif tersebut. Pasalnya, di Bandung ini banyak sekali kreator-kreator. Industri kreatif Kota bandung ini nantinya bisa dijual ke luar negeri.
Di Bandung itu harus dibuat ekosistim, seperti ekosistem film misalnya, disana tergabung para artis desainer, fashion, fotografernya, para kreatornya dan lainnya yang terlibat didalamnya. Perlu dipikirkan pula bagaimana ekosistem ini bisa terus berjalan nantinya serta bisa memberikan impact untuk orang lain sekaligus bisa memfasiltasi usaha orang-orang. Kadin Kota Bandung terbuka untuk itu.
Dalam pertemuan itu juga Iwa mengingatkan agar setiap Komtap tidak bersifat ego sektoral pada bidang komtapnya masing-masing. Kita harus bisa berkolaborasi dengan bidang dan komtap-komtap lainnya, mengingat mungkin akan ada peluang-peluang usaha di komtap lainnya, jika kita terbuka dan saling sharing informasi serta knowleage.
Sementara Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif dan Digitalisasi Rully Hidayat, mengatakan bahwa intinya ini adalah suatu momen yang tepat untuk mewujudkan ekonomi kreatif di Kota Bandung, untuk itu kita harus “berteman baik” dengan para pemangku keputusan dari pemerintah Kota Bandung, dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam hal ini.
“Kita harus planning dulu, kita punya peluru apa, dan kita harus menggali potensi, Bandung itu kekuatannya apa, juga menggali potensi dari Komite tetap komite tetap itu sendiri potensinya apa. Harusnya Industri kreatif ini menjadi pendorong bagi percepatan perekonomian Kota Bandung. Tahun lalu kita punya Perda Penataan ekonomi Kreatif yang masih “jomblo”, kita perlu ngobrol dengan orang Pemerintahan Daerah Kota Bandung,” ujarnya.