Rapat WKU 11, Bidang Jasa Keuangan KADIN Kota Bandung
Rapat Wakil Ketua 11, Bidang Jasa Keuangan Kadin Kota Bandung yang dihadiri oleh Ketua Kadin Kota Bandung – Ir. Iwa Gartiwa, MM., Wakil Ketua Bidang Jasa Keuangan – Ir. Muhammad Shobirin Fathurrahman, SE., MM. beserta para Komite Tetap diantaranya Megawati Sariningsih, MH. dari Komite Tetap Perbankan Dan Investasi, Tatang Hermawan dari Komite Tetap Ekonomi Syariah, Anggi Wira Anggara, S.IKom., MM., WP. dari Komite Tetap Pasar Modal, dan Raine Renaldi S.IIP, AWP. dari Komite Tetap Fintek, Ekonomi Dan Asset Digital, berlangsung pada hari Kamis, 21 April 2022 di Ruang Rapat Lt.2 Graha Kadin Kota Bandung, Jalan Talaga Bodas No. 31 Kota Bandung.
Agenda rapat kali ini membahas tentang koordinasi antar komtap jasa keuangan, dan rencana program kerja dari setiap komite tetap, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Dalam rapat pembahasan rencana program kerja komite tetap–komite tetap bidang Jasa Keuangan ini, Wakil Ketua Ir. Muhammad Shobirin Fathurrahman, SE., MM mengatakan bahwa rapat kali ini merupakan pertemuan perdana secara resmi, dimana pertemuan sebelumnya masih bersifat introduksi.
Perkenalan dengan 16 WKU yang dikumpulkan oleh Ketua Kadin Kota Bandung, harapannya pada pertemuan ini semua bisa kumpul mulai dari komite tetap perbankan dan investasi, komite tetap ekonomi syariah, komite tetap asuransi, komite tetap pasar modal, komite tetap pasar uang, komite tetap fintech dan asset digital, komite tetap crowd funding, dan komite tetap venture capital.
Dalam rangka membicarakan banyak hal terutama di Komtap yang baru baru yang lagi in sekarang seperti Fintek, venture capital, crown funding karena ini banyak sekali hal-hal yang diluar dugaan, banyak “penyimpangan-penyimpangan” yang telah dilakukan dalam konteks itu dan ini yang harus disiapkan oleh komtap-komtap yang berhubungan untuk nanti bisa diberikan edukasi kepada anggota khususnya dan UMKM yang ada di Kota Bandung.
“Komtap Fintek punya tugas disini karena ternyata Fintek ini bagus tapi juga banyak eksesnya, banyak terjadi penipuan atau ke arah tindakan kriminal, karena antara pelaku dan pengguna jasa umumnya tidak saling memahami terhadap hal yang baru di dunia keuangan ini, walaupun sebetulnya fintek, crown funding ini bukan hal yang baru diluar , tapi ini merupakan hal yang baru bagi kita semua dan ini harus ada edukasi dari kita kepada anggota, masyarakat dan dunia usaha usaha khususnya di Kota Bandung,” jelas Shobirin.
Menurut Shobirin, untuk Komtap-komtap yang lain seperti perbankan dan investasi, ekonomi syariah, asuransi, pasar modal, dan pasar uang merupakan instrumen-instrumen lama yang sudah sering dilakukan di masyarakat, namun tetap harus dipersiapkan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh masing-masing komtap untuk rencana 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan tagline yang telah dicanangkan oleh Ketua Kadin Kota Bandung yaitu “Kolaborasi, Akselerasi, Digitalisasi dan Inovasi”.
“Harapan saya tentunya dengan pertemuan kali ini nanti akan ada informasi-informasi , masukan-masukan khususnya dari tiap komtap yang bisa dishare dan kedepan komtap-komtap WKU 11 ini setiap minggu atau jangka waktu tertentu secara bergantian bisa mengisi siaran-siaran On Air atau podcas-podcas, Live TV/Youtube yang disediakan oleh Kadin Bandung Media Center untuk memberikan informasi-informasi,” tutur Shobirin.
Disamping itu, kegiatan pelatihan tentang Fintek khusus bagi anggota Kadin, disana diberikan edukasi tentang apa, bagaimana, dan siapa itu Fintek. Mungkin orang sudah tahu fintek, tapi dengan adanya kejadian-kejadian ke arah kriminal, itu mungkin karena ketidak mengertian dan ketidak pahaman kita.
Fintek itu sejatinya apa? jangankan bagi yang baru bisa pegang HP, orang yang sudah memiliki edukasi pun baik dia itu sarjana, paham, terus dia bekerja juga masih banyak yang tertipu. Intrumen-instrumen keuangan yang baru ini memang banyak baiknya juga banyak eksesnya.
Apalagi kalau kita berbicara tentang NFT, Big Point, Kripto, kemudian skenario pasar modal itu bagaimana, pasar uang itu bagaimana, asuransi secara tidak langsung apa untung ruginya, itu yang harus diedukasi oleh kita semua. Dalam jangka waktu 5 tahun minimalnya orang-orang di Kadin ini sudah harus tahu dan memahami itu semua, ujar Shobirin.
Rencana program kita bagi kedalam rencana jangka panjang selam 5 tahun dan rencana jangka pendek dalam 1 tahun, dalam satu tahun ini minimal ada satu kegiatan dari tiap komtap yang bisa dilakukan sebagai kontribusi riil WKU 11 bagi Kadin Kota Bandung dan masayarakat di Kota Bandung.
Rencana program WKU 11 ini adalah bersifat edukasi, Informasi dan kolaborasi, misalnya mengadakan edukasi bagi anggota Kadin tentang perbankan, masalah kredit, tabungan, menjelaskan saham-saham mana yang bagus, saham-saham mana yang tidak bagus, dan pelatihan-pelatihan lainnya, lanjut Shobirin.
Dari Komtap Ekonomi Syariah, Tatang Hermawan, menyampaikan rencana untuk menggerakan ekonomi berbasis mesjid supaya mesjid-mesjid ini menjadi kekuatan ekonomi di kota bandung, dan ingin mengerakan unit pelayanan zakat bekerjasama dengan Baznas Kota Bandung untuk menampung zakat dari masyarakat di Kota Bandung.
Sementara dari Komite Tetap Perbankan dan Investasi, Megawati Sariningsih akan mencoba berkolaborasi dengan komtap-komtap lain untuk memberikan edukasi tentang perbankan dan informasi peluang-peluang investasi bagi anggota.
Raine dari Komite Tetap Fintek, Ekonomi dan Asset Digital menyampaikan rencana programnya untuk satu tahun kedepan, yaitu:
- Platform digital untuk koperasi-koperasi syariah, platform diberikan secara gratis karena sifatnya seperti mobile banking, rencananya akan dikolaborasikan dengan komtap ekonomi syariah.
- Edukasi perbankan untuk anggota Kadin, berkolaborasi dengan komtap perbakan dan investasi.
- Bersama Kadin dan BAPPEPTI memediasi perusahaan exchange market di Singapura yang akan membuka usahnya di Indonesia.
- Membuat Tim Audit Official dari Kadin Kota Bandung (Asesor) untuk mensertifikasi semua project-project yang mau listing di Indonesia, harus sudah disertifikasi oleh tim Asesor dari Kadin bekerjasama dengan BAPPEPTI.
- Festival Digital Ekonomi Literasi Nasional/Internasional.
Raine menjelaskan bahwa nantinya semua proyek yang akan linting, sudah tersertifikasi dulu, kita sudah mengececk dulu, sudah scan, backgroud ceknya sangat ketat nanti kerjasama dengan BAPPEPTI. BAPPEPTI sudah sangat terbuka, mereka ssangat membutuhkan hal itu, karena tim ahlinya masih kurang, jadi biasa kerjasama dengan asosiasi-asosiasi, ujarnya.
“Biar lebih smooth dan cantik dan supaya Kadin juga dinilai sangat melek teknologi saya ingin kerjasama beberapa perusahaan exchange market dikoneksikan dengan Kadin dulu, sehingga bisa menjadi listing partner resmi Kadin Kota Bandung. Jika nanti ada perusahaan misalnya kripto yang akan masuk ke Indonesia, diwajibkan regulasinya listing di luar negeri bisa melalui Kadin dulu, dengan begitu diharapkan bisa membuat Kadin punya pendapat walaupun Business to Business (B2B) dan sudah informasi bahwa untuk menjadi listing partner akan ada profit sharing,” jelas Raine.