Berita

Rapat Pleno TPAKD Kota Bandung dalam Rangka Mempermudah Akses Keuangan Bagi Warga

Dr. Meriza Hendri, M.Si. selaku Wakil Ketua Kadin Kota Bandung Bidang Riset, Inovasi dan Pendidikan serta Ridwan Kurniawan, selaku Direktur Eksekutif Kota Bandung hadir mewakili Ketua Kadin Kota Bandung sebagai peserta Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Bandung pada hari Kamis, 7 April 2022 di Suagi Room, Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83 Kota Bandung.

Acara Rapat ini dihadiri oleh pemangku kepentingan terkait dari Pejabat Pemerintahan Kota Bandung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI),  Kamar Dagang dan Industri  (KADIN) Kota Bandung, HIPMI Kota Bandung, Perbankan, InJabar UNPAD, Fakultas Ekonomi UPI Bandung, Program Studi S2 PJJ Manajemen Universitas Telkom dan UNPAR.

TPAKD adalah forum koordinasi bagi Lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk akses keungan di daerah mempercepat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Rapat Pleno TPAKD ini membahas tentang Roadmap TPAKD dan Program Kerja TPAKD Kota Bandung. Terdapat 2 jenis program TPAKD, yaitu  program Tematik dan Fokus Tahunan Business Matching TPAKD untuk kurun waktu 2021–2025.

Dalam rangka mempermudah warga Kota Bandung memperoleh akses keuangan, Pemerintah Kota Bandung melakukan sejumlah langkah terobosan. Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), ada 6 program yang dapat diakses warga.

Program tersebut diantaranya:

  1. Program Simpanan Pelajar: merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar pelajar memiliki simpanan dan menanamkan literasi keuangan sejak dini. Melalui simpanan pelajar ini, dapat mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
  2. Program Kredit Usaha Rakyat: Program ini dapat mendorong akses pembiayaan bagi pelaku usaha dalam upaya pemilihan ekonomi akibat dampak pandemi covid.
  3. Bandung Melawan Rentenir: Ini meliputi pengumpul data dan informasi, verifikasi koperasi ilegal, serta dukungan legal juga sosial kepada masyarakat yang terjerat rentenir.
  4. Program Bank Sampah (Kang Pisman): Didorong untuk pengimplementasian di sekolah sehingga pelajar dapat peduli kepada lingkungan dan mandiri dalam keuangan dengan cara menabung sejak dini.
  5. Buruan Sae: Mengoptimalisasi pemasaran produk segar dan olahan dari program ini melalui jejaring media online maupun offline. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mendukung program Ketahan pangan.
  6. Salapak Microshop: Merupakan sarana layanan pemasaran produk koperasi dan UMKM yang menjabarkan produk unggulan para pelaku usaha. Setiap program kerja memiliki kegiatan, hasil juga target. Sehingga instansi terkait didorong untuk lenih aktif dalam melakukan kegiatan tersebut.

Dalam acara tersebut, Yana Mulyana selaku Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung berharap program yang digulirkan Pemkot Bandung ini dapat membawa angin segar bagi warga pada bidang keuangan.

Menurutnya, untuk mengatasi berbagai dampak pandemi Covid-19, diperlukan keuangan bagi masyarakat agar lebih produktif. Selain itu, jasa keuangan juga dapat meningkatkan peran dalam pembangunan ekonomi daerah.

“TPAKD sebagai forum Kordinasi antar instansi, menjadi peran vital untuk mewujudkan keterbukaan akses keuangan bagi masyarakat. Ke depannya, lembaga jasa keuangan bisa berperan aktif dalam mendorong pembangunan daerah terutama menggali berbagai potensi ekonomi.” tutur Yana Mulyana dalam rapat tersebut.

Sementara Eric M. Attauriq selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung sekaligus Wakil Koordinator ll TPAKD Kota Bandung berharap program kerja yang telah disusun dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

“Salah satu tujuannya yaitu mendorong akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam mendukung perekonomian Kota Bandung,” ujarnya.

KADIN Kota Bandung