KADIN KOTA BANDUNG BERSAMA DINAS KUMKM KOTA BANDUNG MENGADAKAN WORKSHOP BUSINESS PLAN BAGI USAHA MIKRO KOTA BANDUNG
BIMBINGAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN DIIKUTI 55 BINAAN KADIN KOTA BANDUNG

KADINBANDUNG.COM – Kadin Kota Bandung bersama Dinas Kopreasi dan UMKM Kota Bandung mengadakan kegiatan Workshop Business Plan Bagi Usaha Mikro di Kota Bandung dalam usaha membangkitkan Ekonomi Berbasis UMKM di Kota Bandung pada masa dan pasca pandemi COVID-19. Acara berlangsung di Aula Lt.1 Graha Kadin Kota Bandung, pada Selasa (7/12/2021). Pelatihan ini merupakan upaya kolaborasi Kadin Kota Banudung dengan Dinas KUMKM Kota Bandung dalam menyediakan ruang edukasi dan pelatihan/bimbingan bagi Usaha Mikro binaan Kadin Kota Bandung. Sebanyak 55 peserta yang merupakan perintis dan pelaku usaha di Kota Bandung dan sekitarnya mengikuti kegiatan ini. Sesuai dengan tema kegiatan, peserta mendapatkan pelatihan membuat business plan sebagai persiapan untuk menjalankan sebuah bisnis. Materi ini juga bisa digunakan sebagai evaluasi bisnis yang sudah dijalankan oleh para peserta.

Pelatihan dibuka oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, MM. didampingi oleh Rikrik Kepala Seksi DISKOPUMKM Kota Bandung dan para narasumber, Bambang Tris Bintoro, Bhakti Desta Alamasyah dan Direktur Eksekutif Kadin Kota Bandung, Ridwan Kurniawan.
Dalam sambutannya Iwa Gartiwa menyampaikan bahwa sebuah bisnis harus direncanakan dengan baik dan benar berdasarkan rancangan bisnis yang disebut dengan business plan. Semua bisnis apapun itu harus dipersiapkan dengan jelas. Sasarannya siapa, modalnya berapa dan berapa lama balik modal. Masih banyak yang lain. Semua harus jelas dari awal dengan semua persiapannya,” ujar Iwa Gartiwa. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa mindset sebagai pengusaha harus visioner. Punya target dan impian yang jelas, sehingga pelaku bisnis akan lebih mudah untuk menentukan kebijakan yang tepat. “Semua perkembangan bisnis harus melalui tahapan-tahapan bertahap atau step by step. Insya Allah dengan mempunai Business plan Usaha Bapak Ibu akan sukses,” tambah Iwa Gartiwa.
Selanjutnya para narasumber secara bergantian memberikan binbingan tentang business plan, yang dimaksudkan sebgai upaya untuk meningkatkan daya saing, inovasi dan kreatifitas Usaha Mikro di Kota Bandung dalam meningkatkan skala bisnisnya melalui pelatihan pembuatan Business Plan yang lebih aplikatif dalam pelaksanaannya.
Seperti disampaikan oleh Bambang Tris Bintoro Business Plan ini membantu memberikan pemahaman dan gambaran dalam perencanaan dan pengelolaan bisnisnya untuk dapat naik kelas. Hal ini dipilih sebagai alat untuk mempermudah dan meringankan UMKM dalam pembuatan Business Plan serta untuk memaksimalkan operasional bisnisnya. Manfaat dan tujuan dilaksanakan kegiatan pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan gambaran pentingnya Business Plan dalam mengembangkan potensi bisnis bagi UMKM serta mampu membuat inovasi dan kreatifitas yang terarah sesuai target. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode simulasi, aplikatif, praktikum dengan menggunakan data UMKM pesera pelatihan. Hasil pelatihan tersebut, UMKM memiliki gambaran dan pengetahuan serta mampu membuat Business Plan yang baik dan bermanfat bagi bisnisnya. Pelatihan ini memerlukan tindak lanjut lagi untuk pendampingan pembuatan Business Plan dan membiasakan UMKM menggunakan dalam aktivitasnya, ucap Bintoro.
Sebagaimana diuraikan oleh Bambang Tris Bintoro dan Bhakti Desta Alamsyah dalam Business Plan / Rencana Usaha menyangkut beberapa perencanaan seperti tentang Logo Usaha, Nama Usaha, Alamat Usaha, Kategori Bisnis, Profil Usaha, Sehajah, Visi & Misi, Deskripsi & Keuangan Produk, Peta Persaingan (Konsumen), Strategi Pemasaran (Promosi), Kebutuhan Investasi, serta Proyeksi Rugi Laba.
Ridwan Kurniawan pada akhir sesi workshop ini memberikan bimbingan langsung kepada peserta cara menyusun Proyeksi Rugi Laba, dimana paserta membuat data –data dari usaha yang mereka jalankan menjadi sebuah laporan proyeksi rugi Laba. Untuk proyeksi Rugi laba ini dibutuhkan data keuangan : Penerimaan,Hasil penjulan, Biaya penyusutan/depresiasi, biaya tenya kerja, biaya transportasi, sewa tempat, listrik, yang diaplikasikan untuk rencana bulanan, ujar Ridwan.
Dari data-data tersebut kemudian peserta bisa mengetahui tentang keadaan Aset, Modal dan Laba usahanya, yang dilihat dari ketersediaan Kas , Simpanan Bank dan Persediaan Bahan, sehingga didapat berapa julah laba Bersih + Bahan, dari hal ini diketahu kondis keuangan usaha dan dapat merencanakan usaha kedepannya, jelas Ridwan Kurniawan.