Berita

COFFEE MONDAY & WORKSHOP “BUSINESS PLAN BAGI PELAKU USAHA DI KOTA BANDUNG”

DENGAN BUSINESS PLAN YANG KUAT, TRANSPARAN DAN AKUNTABLE , USAHA LEBIH MUDAH DIJALANKAN DAN MEYAKINKAN ORANG UNTUK BEKERJASAMA DAN BERKOLABORASI

Dibuka oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Iwa Gartiwa bersama dengan Kasie Bidang Jaringan Usaha dan Pemasaran Dinas Koperasi dan KUKM Kota Bandung, Dedi Kurniawan,dan Narasumber Bambang Tris Bintoro

13 Desember 2021


KADINBANDUNG.COM – Bagi sebuah bisnis UMKM terdapat alasan tersendiri mengapa membuat sebuah business plan sangatlah penting, diantaranya membantu  memprediksi masa depan usaha yang dirintis, hal ini tentu penting karena bisnis bersifat dinamis, sehingga perlu adanya rencana-rencana yang disiapkan agar nantinya bisnis tersebut mampu bertahan dan mengantisipasi kemungkinan terburuk. Seperti halnya dimasa pandemi ini.  Jadi, Business plan sangatlah penting bagi pelaku usaha UMKM.  Untuk itulah Kadin Kota Bandung bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota kembali mengadakan workshop Business Plan Bagi Pelaku Usaha Mikro di Kota Bandung pada hari Senin, 13 Desember 2021 di Graha Kadin Kota Bandung, Jalan Talaga Bodas No. 31 Kota Bandung.

Workshop Business Plan Bagi Pelaku Usah Mikro ini dibuka oleh Ketua Kadin Kota Bandung, Iwa Gartiwa bersama dengan Kasie Bidang Jaringan Usaha dan Pemasaran Dinas Koperasi dan KUKM Kota Bandung, Dedi  Kurniawan didampingi Pelaksana Bidangan Pengembangan Usaha Dinas Koperasi dan KUKM Kota Bandung, Nining Daningsih, serta Direktur Eksekutif Kadin Kota Bandung, Ridwan Kurniawan yang sekaligus bertindakan sebgai MC.    Sebagai Narasumber adalah Bambang Tris Bintoro dan Bhakti Desta Alamsyah.

Ketua Kadin Kota Bandung, Iwa Gartiwa ketika memberikan sambutan serta arahan kepada peserta Workshop yang notabene masih baru ke Kadin Kota Bandung dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kadin, mengenalkan Kadin Kota Bandung.   mempunyai kegiatan rutin dua kali dalam seminggu, yaitu Coffee Monday  setiap hari Senin, & Kamis Manis Ngobrol Bisnis setiap hari Kamis.  Kadin sendiri sebagai Mitra Pemerintah adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dan diatur dalam Undang-undang, Keppres, yang memiliki anggota luar biasa yaitu : HIPMI, GAPENSI, PHRI, dll. Juga memiliki anggota biasa yaitu : Perusahaan BUMN, BUMD, Koperasi, dan Swasta lainnya

Dikatakan pula oleh Iwa Gartiwa,  Anggota Kadin Kota Bandung yaitu, PT. PINDAD, PT. Biofarma, PT. LEN, PT. Telkom, PT. KAI mereka mempunyai binaan-binaan UKM dan merupakan anggota yang cukup aktif di Kadin Kota Bandung.  Anggota Kadin dari mulai perusahaan besar dan Usaha Kecil Mikro sudah bisa mendapatkan KTA.

Menurut Iwa, Kadin Kota Bandung belum pernah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.  Kadin bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan dan pembangunan Gedung dari iuran-iuran dan sumbangsih anggota.  Pengurus Kadin semuanya relawan dan tidak digaji

Saat ini Kadin sedang berupaya membentuk kerjasama dengan kejaksaan untuk perlindungan hukum bagi UKM.  Disamping itu Kadin mempunyai program “SMK Sahabat UKM” yang merupakan perdampingan usaha UKM oleh siswa-siswa SMK, dan ada juga pendampingan oleh mahasiswa perguruan tinggi (program Kampus Merdeka), berkolaborasi melihat potensi-potensi apa yang membuat UKM bisa berkembang, tutur Iwa Gartiwa.

Berbicara tentang Business Plan,  Iwa mengatakan business plan adalah salah satu yang utama dalam usahaDengan Business Plan yang kuat dan transparan, akuntable  akan mudah untuk menjalankan bisnis dan meyakinkan orang untuk bisa sama-sama berbisnis, berkolaborasi.

 

Perusahan besar itu tidak ada yang milik sendiri biasanya terbagi dalam saham-saham, Jika bisnisnya sudah berkembang, untuk modal alangkah baiknya berkolaborasi bekerjasama dengan orang lain, karena jika usaha bersama orang lain kita akan lebih disiplin dan manajemen akan lebih baik karena adanya pengawasan, ujar Iwa Gartiwa.

Seperti halnya dikatakan Kasie  Jaringan Usaha dan Pemasaran, mewakili Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Dedi Kurniawan, bahwa Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung bersama Kadin Kota Bandung memfasilitasi UMKM dalam hal  Business Plan.   Kenapa Harus Business Plan, karena hal ini yang sangat penting dan sangat crucial dalam menghadapi situasi dan kondisi usaha saat ini.  Business Plan  merupakan sebuah strategi yang mungkin kedepan dapat Bapak Ibu manfaatkan untuk pengemabgan usaha. Jadi, ambil ilmu dari para ekspert yang akan memaparkan ilmu didalam workshop business plan ini, ujarnya.

Menurut Dedi Kurniawan, Kadin adalah rumah bersama para pelaku usaha, sehingga kolaborasi Kadin dengan Dinas KUKM dalam memberikan bimbingan business plan ini sebagai sebuah langkah dan sebuah strategi baru yg dapat mengembangkan usaha Bapak-Ibu, ucap Dedi Kurniawan.

Selanjutnya Dedi Kurniawan juga mengatakan Dinas KUKM Kota Bandung sekarang punya aplikasi yang bisa diakses oleh para pelaku usaha di Kota Bandung untuk mendaftar sebagai  UMKM binaan Dinas KUKM Kota Bandung di sirkuit.bandung.go.id.   Sirkuit Bandung ini sebagai database UMKM di Kota Bandung yang memudahkan  kami memonitoring dan mempromosikan produk UMKM.  sirkuit.bandung.go.id ini menghubungkan database UMKM dengan para pengusaha besar, buyer dan terhubung juga dengan Bandung Invest dan DPMPTSP.

Ditambahkan Dedi lagi bahwa kita belum selesai menghadapi pandemi, jadi ini momen yang sangat penting dan berharga buat para pelaku UMKM untuk megejar target pasar  dan terus mengikuti perkembangannya, terus mempelajari strategi apa yang harus diambil dengan

business plan yang jitu agar bisa meningkatkan daya saing.  Usaha UMKM kita ketahui adalah usaha yang terus bertahan dalam kondisi apapun, saat krisis ekonomi dan jufa saat pandemi covid-19 ini. Apapun yang dibuat UKMM di Kota Bandung ini pasti dibeli, jadi kita tidak boleh pesimis, ujar Dedi

Terakhir Dedi berharap kerjasama dengan Kadin Kota Bandung tidak sebatas acara workshop ini tapi juga  dapat bersama-sama dalam memfasilirtasi UMKM memperluas jaringan usaha, karena UMKM ini punya potensi yang kuat dengan dukungan semua stakeholder didalamnya, seperti  halnya Kadin Kota Bandung yang berperan aktif dalam peningkatan ekonomi di Kota Bandung, ucap Dedi.

Pada bagian pemaparan materi, Bambang Tris Bintoro menjelaskan tentang Analisa pasar,  Rencana Pemasaran (Marketing Plan) dan Strategi Pemasaran.  Menurutnya dalam membangun bisnis perlu melakukan analisa pasar , yaitu mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan pasar, analisa pesaing dan keunggulan bersaing. Sementara Marketing Plan (Rencana Pemasaran)  tentang rencana produk dipasarkan, tahap apa yang akan dilakukan untuk memasarkan produk, metode yang dipakai  dan sebagainya.   Menurut Bintoro untuk Rencana pemasaran ini UMKM harus memperhatikan hal-hal seperti Market size dan struktur, Target market, Target Audience, Future target market and opportunities, Promotion Plan dan objectives serta Sales Forecast.  Sedangkan dalam Stategi Pemasaran terdapat 7P yaitu Product (Produk),  Place (Tempat), Promotion (Promosi), Price (Harga),  People (Orang), Packaging (Kemasan) dan Process (Proses).

Sementara itu pada sesi terakhir narasumber lainnya, Bhakti Desta Alamsyah memaparkan tentang pentingnya perencanaan mengenai logo perusahaan, nama usaha, merek dagang, packaging produk agar UMKM  punya tempat tersendiri di mata dan hati konsumen.

Peminpin Redaksi : Ridwan Kurniawan

Editor : Hendra Saogi

Penulis : Elin Windarti

Photografher : Intan Devriani Candrawulan

 

 

 

 

 

KADIN Kota Bandung